Categories
Cuap-Cuap

Sejarah PALSU (Photographer Asal Sumatra)


        PALSU merupakan sebuah komunitas yang berdiri oleh kesamaan ide, asal, hobi dan kecintaan akan photography, pada awalnya dibentuk oleh lima orang mahasiswa Fakultas Komunikasi sebuah universitas dijantung kota Bandung. Kelima orang ini berasal dari Sumatra dan dipersatukan oleh kecintaannya akan photography sehingga tercetuslah ide untuk membentuk sebuah komunitas photographer yang berasal dari Sumatra.
Pada tanggal 25 november 2008, komunitas ini terbentuk dengan diawali membuat Group di situs jejaring social Facebook. waktu terus berjalan dan perlahan-lahan anggota group ini semakin bertambah dan tidak hanya mereka yang berasal dari Sumatra, bahkan dari seluruh Indonesia, terutama Bandung dan Jakarta dan menurut catatan saya ada juga anggota PALSU yang berasal dari France, India dan German.

Kegiatan bulanan PALSU adalah hunting photo dan berkumpul untuk sharing informasi atau hanya untuk duduk-duduk saja. Namun hal ini yang sering menjadi kunci kekuatan komunitas ini, berkumpul bersama dengan teman-teman se-ide dalam sebuah lingkungan yang positif. Keanggotan PALSU sendiri terbuka untuk umun siapapun yang ingin bergabung silahkan mendaftar di website PALSU www.palsu.org, tidak peduli siapa atau dari mana akan disambut dengan hangat dalam komunitas ini.
Seiring tambah besarnya komunitas ini, tujuan bersama yang ingin dicapaipun semakin tinggi, tempat yang awalnya hanya untuk berkumpul-kumpul saja telah menjadi sebuah kendaraan dengan cita-cita yang besar, menjadi sebuah komunitas photography yang melakukan proses pembelajaran, berbagi informasi dan menjadi photographer yang aktif dan handal.




Categories
Cuap-Cuap

Palsu Bedah Photo 24 April 2010


24 April 2010 yang lalu PALSU (Photographer Asal Sumatra) mengadakan event PALSU bedah photo, kegiatan ini bekerja sama dengan Black Coffee Photography dan bertempat di café Black Coffee itu sendiri, kegiatan yang terdiri dari Photo Season, bedah photo dan live music ini berlansung dari jam 10.30 sampai pukul 16.00 dan diikuti oleh 24 anggota yang terdiri dari mahasiswa dan kalangan umum.







Photo season dibagi menjadi dua kegiatan outdoor photo season dan indoor photo season. Tidak lama setelah acara dimulai peserta segera menuju Taman Dago untuk kegiatan outdoor photo season, peserta dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing disertai oleh satu model, Webby dan Alyssa Anjani “gogirl”. Terik panasnya matahari bandung kala itu tidak mengurangi antusias peserta dalam membidik model yang berpose di taman tersebut, pencahayaan dari matahari terpantul melalui deflector yang mengarah langsung ke model membuat photo season ini menjadi sangat menggairahkan, dan setiap peserta dituntut untuk menyerahkan dua photo terbaik mereka yang nantinya akan dilombakan menjadi photo terbaik dalam kegiatan kali ini.

Matahari semakin garang dan peserta kembali memasuki Black coffee untuk kegiatan selanjutnya. Bedah photo kali ini dibimbing oleh Photographer muda yang telah sangat berpengalaman Allan Arthur dan Ulil Azmi. Sesi pertama oleh Allan Arthur, juara ketiga Lomba Foto Pacu Jawi ini memperkenalkan diri dan mulai membicarakan teknik photography sambil memperlihatkan slide show portofolio karya pembicara sendiri. Allan Arthur menjelaskan beberapa teknik dan tips-tips dalam pengambilan outdoor photo, dan menjawab beberapa pertanyaan peserta tentang permasalahan yang sering terjadi dalam proses pengambilan gambar.



Istirahat. Itu yang dibutuhkan semua orang setelah sesi pertama bedah photo. Jam menunjukan pukul 12.45, teriknya hari semakin menjadi-jadi dan keringat mulai membasahi semua orang, tak terkecuali peserta dan pembicara. Kesibukan terjadi didapur Black coffee, semua perut yang kosong dan tenggerokan yang dahaga menuntut akan santapan lezat dan minuman dingin yang bisa menggantikan tenaga yang hilang dan siap untuk sesi-sesi acara berikutnya.



Apa jadinya sebuah event tanpa adanya hiburan yang bisa melemaskan otot-otot yang tegang dan memanjakan telinga dengan cara yang benar. Untuk itu pada setiap sela-sela acara, PALSU mengundang tiga band untuk menghibur peserta sembari beristirahat. Dimonique, Aisitheru dan My Face secara bergantian menampilkan permaian yang apik dan segar pada setiap pergantian acara.


Ulil Azmi pembimbing pada bedah photo sesi kedua, photographer yang pernah menjadi photographer senior majalah Halobandung ini, menjelaskan tentang Indoor photography, permasalahan, teknik, dan skill apa saja yang menjadi dasar pada photo model. Seperti pembicara pertama pemuda yang biasa dipanggil Ulil ini memperlihatkan portofolia hasil jepretan dia sendiri, dan ini membuat peserta sangat bersemangat, hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan dengan tenang pembicara menjawab pertanyaan tersebut satu per satu.


Photo season Indoor. Kali ini peserta dibawa kedalam Black coffee yang bagian belakangnya telah disulap menjadi sebuah studio photo sekaligus telah menjadi sebuah gallery photo dimana pameran photo PALSU berlangsung selama satu bulan. Model yang telah berganti kostum berdiri didepan background putih dan berpose dengan anggun dan professional. Kedua pembicara Allan dan Ulil mensimulasikan apa yang telah mereka bicarakan, dan para peserta seperti orang yang kesemutan tidak sabar ingin mencoba apa yang telah mereka pelajari. Photo season Indoor berjalan cukup lama, setiap peserta menpraktekan teknik-teknik photo model yang telah mereka ketahui secara bergantian tentunya.


Selagi peserta bergantian melakukan photo model distudio, kedua pembicara sibuk menilai photo-photo peserta dari photo season outdoor yang telah dikumpulkan dari awal tadi. Setelah rapat singkat antara kedua pembicara akhirnya ditentukan 6 photo terbaik dari keseluruhan photo. Peserta kembali duduk ketempat semula dan pembicara bergantian membahas dan mebedah 6 photo tersebut, menilai, menjelaskan teknik dan keunggulan setiap-setiap photo. Setelah panjang lebar bahasan photo tiba saatnya  menentukan photo mana yang menjadi photo terbaik dengan cara voting dari seluruh peserta dan panitia.


Event ini diakhiri dengan pemberian cendramata kepada pembicara, model dan pihak Black coffee yang disertai juga dengan pemberian piagam secara simbolis kepada juara pertama lomba photo oleh ketua panitia.


Event kali ini berharap menjadi menjadi batu loncatan untuk semua pihak dalam pencapain photo kreatif dan perluasan pengetahuan akan photography sebagai sebuah bentuk seni kontemporer. PALSU yang terbentuk oleh ide-ide tersebut berharap bisa saling membantu dan berjalan bersama demi terwujudnya sebuah komunitas photographer yang aktif dan event ini salah satu perwujudannya.