Categories
Poems

Kunang-kunang Kecilku

Lightning-bugs-in-a-jar

Lihat disana
gemerlap kecil
bintang yang merendah
terbang kian kemari
kadang menghampiri
kadang bersembunyi
kubuka tanganku dia terbang pelan mendekat
kututup rapat dan dia hilang lagi.

Kumelangkah keluar
bersandar pada pohon tua yang meranggas
menatapimu berputar-putar dipuncak dahan
melayang pelan
menukik tajam
hinggap sebentar
dan terbang lagi.

Kunang-kunang kecilku yang berkelip-kelip
kadang hilang, kadang terang.
indah menawan dan lenyap terbang.

Pancarkan sinar kuningmu di antara daun-daun hijau
terbang dan berbimbingan bersama bintang
karena kalian sama
cantik
indah
dan menentramkan.

Wahai makhluk yang berbahagia
maukah kau mendengarkan kisahku
kisah tentang manusia yang bersabar
hatinya lembut penuh kasih
namun jiwanya terbakar oleh sayang.

Wahai ciptaan yang paling indah
kupuja semua harapan pada hampanya jiwa manusia
dan kini nafasku kian melemah
nadiku tersumbat dan otakku terkapar.

Wahai kunang-kunang yang menguning
sampaikan penghambaaku pada Tuhan
katakan pada-NYA
aku lemah
dan butuh dikuatkan.

Wahai kau yang kini terbang menjauh

Dan..
Ini yang terakhir yang bisa aku katakan

Demi kata-kata yang terucap
Demi langkah yang telah terpijak
Demi rerumputan yang mengakar
Dan demi jiwa yang telah kuserahkan.

Sampaikan mantra cintaku padanya dan-NYA.
.
.
.
.
.
.
.
.dia harus tahu itu.

———————————————————————–
by Abdyka Wirmon on Friday, 13 November 2009 at 03:17

Untuk Putriku yang terbangun.
 Semoga bisa tertidur pulas.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.